News
Hasil Identifikasi Kehati TEL

Hasil Identifikasi Kehati TEL

Hasil survey sementara identifikasi Kehati TEL yang telah dilakukan bersama tim ahli dengan berbagai disiplin ilmu dari Universitas Sriwijaya (UNSRI) untuk melakukan inventarisasi dan identifikasi jenis flora dan fauna sebagai baseline data telah dilakukan pada bulann Oktober 2022 di Areal Perlindungan Keanekaragaman Hayati PT. Tanjungenim Lestari Pulp and Paper, Desa Banuayu, Kecamatan Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.

Hasil survei keanekaragaman jenis flora mencatat 71 jenis, beberapa jenis diantaranya terdiri dari 16 jenis dari tingkat pohon, 21 jenis tingkat tiang, dan 26 jenis pada tingkat pancang, serta 52 jenis pada tingkat semai. Komposisi nilai penting terutama pada tingkat pohon dan tiang tertinggi tercatat pada jenis Leban Vitex pinnata, tingkat pancang ada pada jenis Jeluak Microcos tomentosa dan tingkat semai/tumbuhan ada pada jenis Kari Murraya koenigii. Tidak terdapat jenis yang dilindungi atau secara global terancam punah untuk jenis-jenis flora.

Dari hasil survei fauna, tercatat 41 jenis kupu-kupu dengan nilai indeks keanekaragaman Shannon (H’) 3,45, dan satu jenis dilindungi oleh Undang-Undang Republik Indonesia, yaitu Raja melayu Troides amphrysus; 11 jenis herpetofauna dengan nilai indeks keanekaragaman H’ 2,20, dan satu jenis masuk dalam apendiks II CITES, yaitu Biawak Varanus salvator; lima jenis ikan dengan nilai indeks keanekaragaman H’ 1,35; 39 jenis burung dengan nilai indeks keanekaragaman H’ 2,97, dua jenis dilindungi (Elang-alap nipon Accipiter gularis dan Paok Pitta sp), satu jenis terancam punah secara global dengan status rentan (Cucak kuning Rubigula dispar), satu jenis masuk dalam apendiks II CITES (Elang-alap nipon dan Serak jawa Tyto alba); dan tujuh jenis mamalia dengan nilai indeks keanekaragaman H’ 1,57; satu jenis termasuk jenis yang dilindungi (Lutung kelabu Trachypithecus cristatus) dan dua jenis terancam punah secara global (Lutung dan Monyet ekor-panjang Macaca fascicularis).   

Nilai indeks keanekaragaman H’ dari hasil survei menunjukkan angka 1,57-3,45. Keberadaan jenis-jenis yang memiliki nilai konservasi tinggi dan nilai indeks keanekaragaman jenis yang diperoleh menunjukkan bahwa Area Perlindungan Keanekaragaman Hayati PT. Tanjungenim Lestari Pulp and Paper mendukung keanekaragaman hayati yang masih sangat baik. Oleh karenanya, keberadaan Area Perlindungan Keanekaragaman Hayati PT. Tanjungenim Lestari Pulp and Paper perlu dipertahankan, dan perlu upaya-upaya pelestarian yang sistematis untuk mendukung tujuan tersebut.

Data yang didapat menunjukkan struktur dan komposisi tumbuhan yang nilainya bervariasi pada setiap jenis karena adanya perbedaan karakter tiap tingkat vegetasi. Variasi struktur dan komposisi tumbuhan dalam suatu komunitas dipengaruhi antara lain oleh fenologi tumbuhan, dispersal dan natalitas. Keberhasilannya menjadi individu baru dipengaruhi oleh fertilitas dan fekunditas setiap jenis yang berbeda sehingga terdapat perbedaan struktur dan komposisi. Hasil survei keanekaragaman jenis flora di dalam Area Perlindungan Kehati di kawasan PT. TEL terdiri dari 16 jenis dari tingkat pohon, 21 jenis tingkat tiang, dan 26 jenis pada tingkat pancang, serta 52 jenis pada tingkat semai.

Indeks nilai penting (INP) dari tiap jenis menunjukkan bahwa terdapat variasi yang mencolok mengenai nilai penting dari 16 jenis pohon yang ditemukan di area yang dikaji. Pohon Leban (Vitex pinnata) terlihat jelas mendominasi dengan nilai penting 96,25% kemudian selanjutnya ada pohon Akasia (Acacia mangium) dengan nilai penting 39,27, Pohon Jeluak (Microcos tomentosa) dengan nilai penting 31,49, Pohon Sungkai (Peronema canescens) dan Pohon Seru/Puspa dengan nilai penting 27,65. Pohon Leban (Tabel 1 nomor 16) memiliki tinggi sampai 2-15 meter; dengan diameter setinggi dada dapat mencapai lebih 40 cm. Kulit kayu pecah-pecah, bersisik, pucat abuabu kekuningan sampai coklat; kulit kayu bagian dalam kuning pucat menjadi hijau saat terpapar; gubal lunak berwarna kuning sampai coklat. Daun 3- atau 5-foliolate. Anak daun hampir sesil, dua bagian luar biasanya jauh lebih kecil dari yang lain, bulat telur atau elips, panjang 3–25 cm, lebar 1,5–10 cm; alas membulat hingga agak berbentuk baji; puncak tajam; margin seluruh; vena sekunder 10-20 pasang; Perbungaan malai terminal; Bunga berwarna biru keputihan. Buah dengan diameter 5–8 mm; pematangan hitam. Biasanya Leban tumbuh di hutan sekunder, di tepi sungai dan di sepanjang jalan termasuk di lahan marjinal. Spesies ini dapat mentolerir kebakaran biasa. Leban tersebar di Indo-Malaysia mencakup Sumatera, Kalimantan; Sabah, Sarawak dan semua provinsi di Kalimantan. Indonesia, Utara ke India, Sri Lanka dan Kamboja (Sosef et al., 1998).

A. FLORA

Tabel 1. Jenis tumbuhan tingkat tiang dan Indek Nilai Penting (INP)

Tabel 2. Jenis tumbuhan tingkat pohon dan Indek Nilai Penting (INP)

Tabel 3. Jenis tumbuhan tingkat pancang dan Indek Nilai Penting (INP)

B. FAUNA
Tabel 4. Komposisi jenis dan status konservasi herpetofauna

Tabel 5. Komposisi jenis dan Status Konservasi Pisces (Ikan)

Tabel 6. Komposisi jenis dan status konservasi Burung (Aves)

Tabel 7. Komposisi Jenis dan Status Konservasi Mamalia.

Tabel 8. Komposisi jenis dan status konservasi kupu-kupu (Lepidoptera: Rholapocera)